Hormon insulin mengendalikan kadar gula darah tubuh. Jika kadar gula darah dalam tubuh berlebihan akan menyebabkan hipoglikemia. Sedangkan pada keadaan kekurangan insulin atau jumlah insulin cukup tetapi efektif maka akan menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia menahun ini dikenal sebagai diabetes melitus.
Beberapa faktor berikut ini sering menyuburkan dan dapat menjadi faktor pencetus dari diabetes melitus, yaitu:
1. Kurang gerak
Kita ketahui bahwa bila ada gerakan tubuh, maka terjadi proses energi tinggi yang memerlukan sejumlah glukosa untuk pembakarannya. Dalam proses tersebut, kebutuhan hormon insulin menjadi berkurang. Sedangkan pada keadaan kurang gerak, glukosa tidak banyak dibakar, sehingga bahan makanan yang masuk akan disimpan didalam tubuh menjadi glikogen dan lemak. Hal ini memerlukan lebih banyak hormon insulin untuk mempertahankan glikogen dan lemak dalam tubuh. Kebutuhan yang berebihan ini akan memacu sel beta pankreas untuk memproduksi insulin. Dan pada suatu saat beta sel pankreas akan mengalami kepayahan.
2. Makan berlebihan
Bila masukan makanan lebih banyak dari kebutuhan kalori sehari maka makanan ini akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Apabila sel beta pankreas kurang sempurna, dan pada suatu saat tak berdaya lagi memproduksi insulin sesuai dengan jumlah makanan yang masuk, maka akan menyebabkan sel beta dekompensasi yang akhirnya menimbulkan diabetes mellitus. Di Amerika, penderita diabetes mellitus yang berobat ke dokter 75 % nya adalah orang gemuk, dan di Jakarta 54 %.
3. Kehamilan
Setiap kehamilan akan memberikan beban kepada tubuh. Tugas utama wanita hamil adalah menimbun makanan dan memberikan makanan yang cukup kepada janin. Masukan makanan akan bertambah dan akhirnya menjadi gemuk. Jika suatu saat tubuh tidak mampu lagi mengolah glukosa yang beredar, maka dapat menyebabkan munculnya diabetes mellitus.
4. Kekurangan hormon insulin disebabkan oleh
• Pancreactomy: Pemotongan sebagian pankreas karena suatu penyakit.
• Pankreatitis : Radang pankreas yang dapat menyebabkan kerusakan beta sel
5. Hormon insulin terpacu secara berlebihan
Pada penyakit-penyakit hormon lain yang mempunyai sifat berlawanan kerja dengan insulin, misalnya gigantisme, akromegali dan tirotoksikosis, hormon insulin akan terpacu secara berlebihan.
Gejala-gejala yang timbul pada penderita diabetes mellitus:
a. Poliuria
Banyak kencing merupakan gejala paling utama yang hampir dirasakan oleh setiap penderita diabetes mellitus. Banyak kencing ini tidak hanya sering kencing, tetapi jumlahnyapun banyak juga. Keluhan ini disebabkan karena keadaan glukosa darah meningkat melampaui ambang ginjal sehingga glukosa akan dikeluarkan. Secara kimia, glukosa menarik air dan akan bersama-sama keluar. Makin tinggi glukosa dalam darah semakin banyak air kemih yang keluar.
b. Polidipsia
Banyak minum, gejala ini sebenarnya merupakan reaksi tubuh akan adanya poliuria yang menyebabkan berkurangnya cadangan air tubuh. Bila batas minum terlampaui, maka sinyal-sinyal akan dikirim ke pusat syaraf dan diterima sebagai perasaan haus.
c. Polifagia
Banyak makan, gejala ini kadang-kadang tidak menonjol. Keluhan ini terjadi karena habisnya cadangan glikogen hati
d. Badan lemas
e. Mata kabur
f. Kesemutan
g. Bisul-bisul, gangren
Cara pengobatan Diabetes mellitus
1. Diet makanan yang tepat
Dasar pemikiran pengobatan diet adalah glukosa berlebihan merupakan racun bagi sel, hal ini telah terbukti pada pasien hiperglikemia lama yang menyebabkan glikosilasi protein. Glikosilasi protein ini adalah awal dari komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus, meskipun hal ini bukan faktor utama.
Maksud diet yeng terpenting adalah mengatur jumlah kalori yang tepat untuk setiap penderita dengan tujuan; mencapai berat badan ideal, bagi janin dan wanita yang hamil harus diberikan kalori yang lebih tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan keadaan sehat dan nyaman bagi penderita dengan tercapainya glukosuria, normoglikemia, normolipemia, bebas komplikasi dan lain-lain.
Dalam pengobatan diet ini, kunci utama untuk mencapai tujuan adalah memberikan pengertian pada penderita bahwa tubuh tidak dapat memproduksi insulin untuk mengolah beban glukosa seperti sebelum mengidap diabetes mellitus dan memberikan diet yang tepat, yaitu: jumlsh kalori tepat, kadar seratnya tinggi, tidak jauh berbeda dengan menu keluarga. Gula dan produk semacamnya sebaiknya dihindari dan makan dengan frekeunsi sering namun dengan porsi yang kecil.
2. Olahraga
Pada dasarnya olahraga dapat menurunkan kadar gula darah yang disebabkan oleh peningkatan penggunaan glukosa di daerah perifer. Pada waktu terjadi gerak badan, kebutuhan otot terhadap glukosa akan meningkat. Pada tahap permulaan olahraga, cadangan glukosa otot merupakan bahan pokok pembakaran. Kecepatan pemecahan glikogen otot menjadi gula (glikogenolisis) sangat tinggi pada periode 5-10 menit pertama. Bila olahraga dilanjutkan, aliran darah akan makin cepat dan banyak, sehingga pemecahan lemak akan menggantikan dan menjadi sumber utama bahan bakar (glukoneogenesis). Bila olahraga dilanjutkan 10-40 menit maka kebutuhan otot akan meningkat sampai 7-20 kali dari kebutuhan basal. Ketergantungan otot terhadap glukosa darah hasil pemecahan lemak sangat besar. Lemak merupakan 40% dari bahan pembakaran tersebut. Bila aktivitas ini diperpanjang lagi maka glukosa darah hasil pemecahan lemak akan menjadi bahan utama, dan porsi penggunaanya mencapai 75-90%.
3. Obat-obatan
Sejak tahun 1995 berbagai jenis obat sulfoniluria banyak ditemukan dan diterima secara luas karena memiliki kinerja yang baik dan efek sampingnya ringan. Pada saat ini terdapat berbagai jenis obat tetapi secara kimiawi hanya terdapat dua golongan anti diabetik oral yaitu derivat sulfonilurea dan derivat biguanid.