Secangkir teh hijau adalah salah satu minuman sehat sehari-hari. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa minum teh hijau dapat meyehatkan jantung, meningkatkan penglihatan dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan usia. Tanaman teh berasal dari spesies tanaman camellia sinensis. Perbedaan antara teh hijau dan teh hitam terletak pada metode pengolahan. Daun teh hijau mengalami oksidasi yang minimal selama pemrosesan.
Manfaat teh hijau
Teh hijau memberikan banyak manfaat untuk kita. Teh hijau tidak mengandung kafein dan memiliki polifenol yang bersifat detoxifiers alami. Teh hijau membantu melawan kolesterol dan arthritis. Selain itu, teh hijau juga membantu dalam penurunan berat badan dan penyakit yang terkait faktor usia seperti Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Teh hijau dan ekstraknya telah lama dipelajari dalam kaitannya dengan pencegahan kanker. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Nagi Kumar di Cancer Centre Moffitt di AS menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dapat mencegah kanker prostat pada pria yang berrisiko tinggi. Mereka menilai keamanan dan efektivitas komponen aktif dalam teh hijau untuk mencegah perkembangan kanker pada pria yang memiliki lesi premalignant. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Cancer Prevention Research.
Penelitian meliputi pemberian kapsul teh hijau tanpa kafein yang disebut Polyphenon E yang berisi campuran zat teh hijau yang disebut 'catechins' dua kali sehari. Peneliti mengamati dan membandingkan efek dari Polyphenon E di 49 pria dengan plasebo tablet di 48 pria selama periode pengobatan satu tahun.
Tes laboratorium yang dihasilkan menunjukkan bahwa catechin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan merangsang kematian sel-sel kanker. Lebih lanjut mereka mengamati bahwa laki-laki yang telah mengkonsumsi kapsul teh hijau menunjukkan penurunan tingkat Prostate-Specific Antigen (PSA) secara signifikan . Tingkat PSA yang tinggi dalam tubuh menandakan risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.
Katekin dikenal berfungsi sebagai antioksidan kuat, membantu dalam pengurangan radikal bebas dalam tubuh dan melindungi sel-sel dan molekul dari kerusakan.
Dua puluh persen dari teh hijau di dunia dikonsumsi di negara-negara Asia di mana tingkat kematian akibat kanker prostat yang terendah di dunia.
Kanker jarang terjadi di negara-negara Asia di mana teh hijau dikonsumsi dalam jumlah besar. Dalam budaya Jepang, orang mengkonsumsi sekitar 3-4 porsi teh hijau. Hal ini membantu dalam pencegahan berbagai jenis kanker dan berdampak positif pada kesehatan dan kekebalan tubuh.
Teh Hijau untuk mengurangi risiko kanker Pankreas
Teh hijau mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan dan para peneliti telah menemukan bahwa senyawa aktif dalam teh hijau juga mengurangi risiko kanker pankreas.
Dalam penelitian laboratorium, EGCG, kandungan biologis aktif dalam teh hijau, mengubah metabolisme sel-sel kanker pankreas dengan menekan berkembangnya enzim LDHA yang berhubungan dengan kanker.
Para peneliti juga menemukan enzim inhibitor, oxamate - dikenal untuk mengurangi aktivitas LDHA - juga mengganggu sistem metabolisme dari sel-sel kanker pankreas.
"Penelitian ini telah membuka pintu untuk penelitian baru tentang kanker dan membantu kita memahami bagaimana makanan dapat mencegah kanker atau memperlambat pertumbuhan sel kanker," kata Wai-Nang Lee, seorang peneliti di Los Angeles Biomedical Research Institute ( LA BioMed).
EGCG dan oxamate dapat mengurangi risiko kanker dengan menekan aktivitas LDHA, enzim penting dalam metabolisme kanker, sehingga mengganggu keseimbangan fungsi metabolisme dalam sel-sel kanker. Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam jurnal Metabolomik